Menghentikan candu rokok bukan hal mudah. Tingkat kesuksesan dipengaruhi seberapa besar ketergantungannya pada nikotin. Semakin tinggi tingkat candunya, semakin membutuhkan perjuangan ekstra.
Nikotin merupakan zat adiktif yang menimbulkan candu 5-10 kali lebih kuat dibandingkan morfin dan kokain. Nikotin dapat menimbulkan efek psikoaktif yang mempengaruhi aktivitas mental dan perilaku.
Perokok dengan tingkat kecanduan sedang dan tinggi membutuhkan terapi khusus oleh dokter. Meski demikian, ada sebagian orang yang bisa berhenti merokok tanpa bantuan dokter.
Terapinya cukup beragam. Yang pasti, para perokok ditanamkan motivasi dan persepsi. “Motivasi diberikan bukan dengan cara memaksa, dan persepsi pasien diperbarui sehingga memiliki cara pandang yang baru tentang rokok,” kata dr Tribowo T Ginting SpKJ, dari klinik berhenti merokok, Rumah Sakit Persahabatan Jakarta.
Dokter juga akan memberikan obat Verenicline Tartrate untuk mengatasi ketagihan nikotin. Obat yang disebut nicotic acetylcholine itu merupakan obat non-nikotin pertama yang secara khusus diciptakan bagi mereka yang ingin lepas dari candu rokok.
Obat tersebut secara spesifik bekerja pada reseptor nikotin yang terdapat di otak dengan menurunkan gejala ketagihan (craving) dan putus zat (withdrawal), serta mengurangi rasa nikmat yang ditimbulkan rokok.
“Verenicline Tartrate diberikan disertai dengan terapi oleh dokter. Cocok untuk perokok yang kadar ketagihan nikotinnya sangat tinggi. Penelitian di warga Asia, tepatnya di Korea dan Taiwan menunjukkan kalau obat ini sangat efektif,” kata dr Aulia Sani SpJP(K), saat ditemui di acara peluncuran kampaye berhenti merokok oleh Pfizer, di Jakarta, 26 Mei 2010.
Obat berbentuk tablet ini dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Obat ini tergolong obat yang harus diresepkan oleh dokter. Jadi, tidak bisa didapatkan secara bebas karena harus disertai terapi oleh dokter. (pet)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar